pengunjung

Sabtu, 24 September 2011

Inggris Dikuasai Duo Manchester?



Roberto Mancini, Sir Alex Ferguson (Clive Mason-Scott Heavey/Getty Images)
Liga Primer Inggris sudah berjalan empat pekan. Dari pekan-pekan awal tersebut dua klub asal kota Manchester, Manchester United dan Manchester City, belum terkalahkan dan menjadi pemuncak klasemen sementara Liga Primer Inggris.
United meraih 12 poin dengan selisih gol 18 memasukkan dan tiga kemasukan. Sedangkan City punya poin yang sama dengan rival sekotanya dengan selisih gol 15 menjebol gawang lawan dan baru tiga yang bersarang di jaring kiper Joe Hart.
Para penyerang United dan City pun menguasai daftar sementara pencetak gol terbanyak. Wayne Rooney (United) dengan delapan gol. Sedangkan Kun Aguero dan Edin Dzeko (City) masing-masing dengan enam gol.
Apakah ini pertanda kalau klub asuhan Sir Alex Ferguson dan Roberto Mancini akan mendominasi persaingan perebutan gelar juara Liga Primer Inggris musim 2011/2012?
Terlalu prematur untuk menjawabnya karena Liga Primer Inggris masih tersisa 34 pekan lagi dan berlangsung hingga Mei 2012.
Biasanya masa-masa krusial dan menentukan Liga Primer Inggris akan terjadi di bulan Maret-April-Mei. Saat itu klub-klub yang bersaing mencapai puncak ketegangan dan kelelahan. Belum lagi harus membagi konsentrasi di Liga Champions atau Liga Europa yang sudah memasuki babak-babak akhir.
Bukan bermaksud untuk merendahkan potensi Chelsea, Liverpool, Arsenal atau Tottenham Hotspur merebut titel Liga Primer Inggris. Tapi sepertinya klub-klub di luar United dan City sulit merangsek naik puncak klasemen di akhir kompetisi nanti.
Chelsea masih beradaptasi dengan filosofi sepak bola pelatih baru mereka, Andre Villas Boas. Tak hanya itu, skuad The Blues diisi oleh pemain-pemain dengan usia rata-rata di atas 30 tahun. Sehingga sulit mempraktekkan permainan cepat dan agresif yang lazim diperagakan klub-klub di Liga Primer Inggris.
Arsenal? Sulit berharap banyak dari tim asuhan Arsene Wenger ini. Komposisi pemain muda yang tidak berpengalaman sulit untuk bersaing di papan atas klasemen. Pasca hengkangnya Cesc Fabregas dan Samir Nasri, keseimbangan serta konsistensi permainan The Gunners memang tak nampak.
Liverpool bisa menjadi kandidat kuat untuk menyaingi United dan City. Kharisma dan pengalaman pelatih Kenny Dalglish menjadi kekuatan The Reds musim ini. Selain pemain-pemain baru yang masuk tentunya. Sosok Luis Suarez, Dirk Kuyt, Charlie Adam dan Steven Gerrard diprediksi akan menjadi penentu laga-laga penting yang akan dilalui Liverpool.
Kekuatan utama Manchester United masih di sosok jenius Sir Alex Ferguson. Dengan didukung staf kepelatihan yang oke, Ferguson mampu dengan baik meracik, merotasi dan memilih pemain-pemain yang pas untuk timnya.
Masuknya pemain-pemain muda berbakat seperti David de Gea, Phil Jones, Ashley Young, Tom Cleverley dan Danny Welbeck menjadikan skuad United lebih segar. Plus kombinasi pemain-pemain senior seperti Wayne Rooney, Ryan Giggs, Rio Ferdinand, Nemanja Vidic atau Patrice Evra, kedalaman pasukan Setan Merah memang menjanjikan.
Kombinasi permainan United musim ini terlihat lebih cepat dan dinamis. Meski banyak pemain baru, mereka tetap tampil kompak. Tinggal bagaimana para pemain senior membimbing juniornya melewati partai-partai berat.
Sedangkan komposisi Manchester City juga tak kalah mentereng. Setelah dibeli oleh perusahaan asal Uni Emirat Arab, Abu Dhabi United Group yang dimiliki oleh Sheikh Mansour Bin Zayed Al Nahyan pada 2009 lalu, City menjelma menjadi kekuatan baru di Inggris.
Musim ini nama-nama seperti Kun Aguero dan Samir Nasri memperkuat City. Boleh dibilang skuad City di musim ini relatif lengkap. Pelatih Roberto Mancini punya stok penyerang top, selain Aguero dan Edin Dzeko, masih ada Carlos Tevez serta Mario Balotelli.
City juga punya lini tengah yang bagus. Tipe pemain sayap, pengatur serangan sampai gelandang jangkar yang merusak permainan lawan dimiliki oleh City. Yaya Toure, David Dilva dan Samir Nasri akan memegang peranan vital dalam perjalanan City musim ini.
Yang perlu mendapat perhatian khusus adalah lini belakang The Citizens. Duet bek Joleon Lescott dan Vincent Kompany belum teruji untuk laga-laga krusial. Mereka juga bukan tipe bek yang bisa mengantisipasi permainan cepat dari kaki ke kaki atau pemain lawan yang lincah.
Untungnya City punya bek-bek sayap yang berkarakter kuat. Aleksandar Kolarov, Micah Richards, Wayne Bridge atau Pablo Zabaleta adalah jaminan mutu penunjang serangan City dari sektor belakang.
Menarik menantikan perjalanan duo Manchester mengarungi ketatnya Liga Primer Inggris. Konsistensi permainan dan kemampuan manajer mengatur rotasi pemain menjadi kunci penting menjuarai Liga Primer Inggris.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar